Melalui "Gebrak Stunting" Latif Ridwan berharap Sukaresmi Zero stunting

suaracianjur.com
Mei 15, 2024 | 23:04 WIB Last Updated 2024-05-15T16:10:09Z
Foto: Dok. Net. Ilustrasi gambar satu keluarga 

SUARA CIANJUR | SUKARESMI - Program Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur "Zero Stunting" merupakan program unggulan Bupati Cianjur dalam menangani permasalahan stunting dan gizi buruk. 

Bupati Cianjur H. Herman Suherman dalam setiap kesempatan selalu menekankan, penanganan stunting/gizi buruk diawali dengan pemberian edukasi pada pasangan muda yang baru menikah dan pemenuhan gizi disesuaikan dengan komoditi unggulan didaerahnya masing-masing. Rabu, (15/5/2024).

Sejalan dengan Bupati Cianjur, Latif Ridwan Camat Sukaresmi memiliki "Gebrak Stunting" untuk mengupayakan zero stunting diwilayah kecamatan sukaresmi. 

"Dalam penanganan stunting dan gizi buruk, kami bekerja sama dengan semua elemen, baik itu Dinkes, puskesmas, kader posyandu, PPL, setiap minggu mengadakan kegiatan gebrak stunting," ucapnya.

Sambungnya, kami berharap upaya ini menjadi terobosan dalam menekan angka stunting diwilayah sukaresmi, disini kami melibatkan para pengusaha, forkopimcam serta para dermawan untuk menjadi bapak asuh/bapak angkat mereka.

"Dengan seperti ini akan tercipta kepedulian pada sesama," imbuhnya.
Foto: Dok. Suara Cianjur, Camat Sukaresmi Latif Ridwan 

Lanjut Camat Sukaresmi; "Stunting ini tidak hanya berlaku pada masyarakat ekonomi lemah saja, adapula orang yang berada anaknya terkena stunting, ini karena pola asuh atau karena sumber daya manusia nya yang tak memahami tentang pemenuhan gizi seimbang," jelasnya.

"Melihat kasus seperti itu maka sangat penting sekali melalui program gebrak stunting diadakan edukasi kepada masyarakat, dengan pendampingan pada pasutri muda, bagaimana cara mengelola rumah tangga, mempersiapkan bagaimana nanti punya keturunan, pemenuhan gizi itu harus ditekankan sedini mungkin, sa'at bayi masih dalam kandungan," bebernya.

Ia juga mengatakan, selain itu nantinya ada bantuan dari forkopimcam, pengusaha setempat, dermawan untuk pasangan kurang mampu dalam segi ekonomi, hal berbeda kepada pasangan kaya yang anaknya terkena stunting, mereka akan di berikan edukasi oleh para penggiat gizi.

"Kasus stunting dan gizi buruk ini tanggung jawab kita semua, kita harus ikut andil dalam mengentaskan kasus stunting, hal ini tidak mungkin bisa ditangani oleh satu orang, Pemerintah harus hadir, pengusaha juga, apalagi para tenaga kesehatan, semua komponen harus ikut andil," harapnya.

Terakhir Ia menekankan para kepala desa untuk lebih meningkatkan sumber daya manusia nya untuk melawan kasus stunting dan gizi buruk, dan bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk mengidentifikasi gejala stunting.

"Puskesmas yang lebih tahu dan memiliki data mengenai stunting dan gizi buruk," pungkasnya.

(Indrayama)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Melalui "Gebrak Stunting" Latif Ridwan berharap Sukaresmi Zero stunting

Trending Now

Iklan