Carut Marut Pengelolaan PIP di SDN Cioray, Orang Tua Penerima Manfaat: "Kembalikan Hak Anak Kami"

suaracianjur.com
Desember 19, 2025 | 13:23 WIB Last Updated 2025-12-19T06:28:30Z
Foto: Dok. (Goesta/SC) Gambar ilustrasi peserta didik di satuan pendidikan tingkat sekolah dasar sedang memegang buku simpanan pelajar (Simpel) atau buku rekening PIP (Gambar istimewa).

SUARA CIANJUR | SUKARESMI - Setelah mengecek sendiri data penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) melalui salah satu aplikasi besutan Kemendikbud, diketahui ada puluhan penerima manfaat yang haknya belum mereka terima, setelah melihat sendiri para orang tua penerima manfaat merasa di kecewakan oleh sikap ketidak- transparansian pengelola PIP di SDN Cioray- Sukaresmi.

" Kami ingin hak anak kami yang belum kami terima selama bertahun-tahun dikembalikan!," tegas salah satu orang tua penerima manfaat PIP di SDN Cioray yang berinisial BM, Senin (15/12/2025).

" Karena; diaplikasi sipintar jelas tercatat nama anak saya SF (Inisial -red) dari tahun 2022, 2023 dan 2024 sebagai penerima manfaat PIP, diaplikasi itu juga dijelaskan dananya sudah masuk," terangnya.

Lanjut BM: " Artinya anak saya selama tiga tahun berturut- turut mendapat bantuan pendidikan dari Pemerintah, namun faktanya anak saya baru menerima bantuan PIP 1 kali sebesar Rp. 450.000,-" jelasnya.

" Kami menilai pengelolaan PIP di SDN Cioray tidak transparan, sehingga kami sangat dirugikan, tuntutan kami jelas, kembalikan hak anak kami," tandasnya.

Disinggung awak media mengenai keberadaan buku simpanan pelajar (Simpel) atau buku rekening PIP beserta ATMnya sekarang berada ditangan siapa?.

" Buku rekening PIP senantiasa dipegang pihak sekolah, hingga anak saya lulus dari SDN Cioray buku rekening dipegang pihak sekolah," jawabnya.

Hal serupa dirasakan DE (Inisial -red) orang tua penerima manfaat lainnya, yang pada saat itu sedang bersama- sama mengecek data penerima manfaat PIP di aplikasi sipintar. 

" Anak Saya NT (Inisial -red) tercatat di aplikasi sipintar dari tahun 2020, 2021, 2022, 2023 dan 2024 sebagai penerima manfaat PIP, dicatatan aplikasi menyebutkan dana bantuan sudah masuk, tapi dana bantuan yang sudah kami terima tidak sesuai dengan yang tercatat di aplikasi," jelasnya kepada awak media.

" Iya, kami baru menerima 3 kali bantuan, yang pertama Rp. 400.000,- yang kedua nilainya sama Rp. 400.000,- yang ketiga Rp. 225.000,- menerima dari Bank BRI, menerima dana bantuan PIP yang pertama dengan yang kedua, saya menerima di sekolah," bebernya.

Ia juga menjelaskan keberadaan buku simpanan pelajar (Simpel) atau buku rekening PIP beserta ATMnya.

" Anak saya saat ini sudah di bangku SMP, tetapi ketika masih menjadi peserta didik di SDN Cioray buku rekening PIPnya selalu dipegang pihak sekolah," ungkapnya.

" Nah, setelah lulus SD baru rekening PIP berada ditangan kami, itupun kami yang meminta, karena untuk mengurus PIP di SMP memerlukan buku rekening PIP semasa SD," jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa yang mengantarkan buku simpanan pelajar (Simpel) atau buku rekening PIP anaknya diantarkan langsung oleh Kepala SDN Cioray.

" Saya masih ingat betul saat itu hari Selasa, 19 Agustus 2025, saya janjian ketemu dengan Kepala SDN Cioray di Bank BRI Kawungluwuk, ia menyerahkan buku rekening PIP di situ, sekalian mengurus pencairan PIP SMP anak saya," terangnya.

" Kami menuntut kejelasan sisa dana bantuan PIP anak saya yang 2 tahun anggaran belum kami terima sampai saat ini," pintanya dihamini orang tua penerima manfaat lainnya.

Terpisah, kejanggalan pengelolaan PIP di SDN Cioray dialami oleh orang tua penerima manfaat yang berinisial AH. Kepada awak media ia menuturkan:

" Anak saya NS peserta didik di SDN Cioray pernah menerima bantuan PIP 2 tahun anggaran sekaligus, tapi dihari yang sama, besarannya Rp. 675.000,-" tuturnya.

Namun, ia juga menjelaskan masih ada hak anaknya yang belum keterima, dan ia mempertanyakan mengendapnya dimana?.

" Anak saya dari tahun 2017, 2018, 2019 dan 2022 tercatat sebagai penerima manfaat PIP, namun yang sudah kami terima baru 3 kali, sisanya 1 kali tahun anggaran hingga saat ini belum kami terima, sisanya mengendap dimana nya? tiasa dicandak teu?" ujarnya penuh tanya menggunakan bahasa daerah.

" Pertama kali menerima bantuan Rp. 675.000,- dua tahun anggaran kami terima sekaligus, kemudian menerima kembali Rp. 450.000,-  sejak saat itu hingga saat ini belum pernah menerima lagi," akunya.

Tujuan utama Program Indonesia Pintar (PIP) adalah mencegah putus sekolah dan menarik kembali siswa putus sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin agar bisa menyelesaikan pendidikan minimal sampai tingkat menengah (SMA/SMK) atau Paket C, serta meringankan biaya personal pendidikan seperti perlengkapan sekolah dan transportasi, untuk mendukung program wajib belajar 12 tahun dan memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. 

Sementara itu, dikonfirmasi awak media. Dadang selaku Kepala SDN Cioray menindaklanjuti tuntutan dan keluhan puluhan orang tua penerima manfaat mengatakan.

" Nanti saya akan coba cek terlebih dahulu," kata Dadang Selasa (16/12/2025).

" Masalah yang dikeluhkan penerima manfaat nanti saya bantu sekaligus menyelesaikan permasalahan PIP ini," ucapnya.

Goesta.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Carut Marut Pengelolaan PIP di SDN Cioray, Orang Tua Penerima Manfaat: "Kembalikan Hak Anak Kami"

Trending Now

Iklan