| Foto: Dok. (Agus Prabu/SC) Penyaluran dana Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT- Kesra) di Desa Gunungsari- Sukanagara. |
SUARA CIANJUR | SUKANAGARA - Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah menggelontorkan dana BLT Kesra sebagai salah satu upaya meringankan beban masyarakat di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil.
Tak terkecuali di wilayah Desa Gunungsari Kecamatan Sukanagara, hari ini Kamis, 18 Desember 2025 sedang berlangsung pencairan dana Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT- Kesra) untuk 261 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Namun, dalam pelaksanaan pembagian bantuan yang bernilai Rp. 900.000,- /KPM tersebut menuai pro-kontra ditengah masyarakat Desa Gunungsari, mereka menilai BLT Kesra kurang tepat sasaran. Ironisnya banyak warga dengan kategori miskin malah tidak mendapat bantuan.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan warga yang dianggap mampu dan tidak layak mendapatkan bantuan, namun malah tercatat sebagai KPM serta berhak mendapatkan barcode BLT Kesra.
Tokoh Masyarakat (Tomas) setempat yang berinisial OS (50) tahun menilai penentuan penerima manfaat BLT Kesra di duga datanya tidak bottom-up, tapi menggunakan sistem top-down, sehingga muncul kesalahan kriteria penerima manfaat.
" Seharusnya pemerintahan setempat, seperti RT/RW dan Desa diberikan kewenangan untuk menentukan siapa saja masyarakat yang layak mendapatkan BLT Kesra," pintanya.
" Karena mereka lebih tahu keadaan dan kondisi setiap warganya, tidak mungkin tidak tepat sasaran, tinggal dibuatkan berita acara, diketahui oleh tokoh setempat dan disyahkan oleh desa," jelasnya.
Hal senada disampaikan Tokoh Masyarakat lainnya yang berinisial NR (47) tahun, ia berpendapat bahwa barcode BLT Kesra dianggapnya ngawur.
" Masa ada barcode alamatnya bener disini, tapi orangnya tidak dikenal, warga sekampung juga tidak mengetahuinya kan aneh," sindirnya.
Pada dasarnya baik OS maupun NR sama sama berharap agar kedepannya Pemerintah Pusat bisa melibatkan RT RW dan Desa untuk memfasilitasi penentuan calon penerima manfaat, sehingga bantuan bisa sampai kepada masyarakat yang benar benar membutuhkan dan layak dibantu.
(Agus Prabu)