Foto: Dok. (AJ-SC) Bioaktivator Pupuk Organik SV IPB Mampu Tingkatkan Produktivitas Lahan Pertanian. |
SUARA CIANJUR | BOGOR – Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar Monitoring dan Evaluasi (MONEV) Eksternal Penelitian Berdikari Skema EMAS LPDP, Kamis, 24 Juli 2025, bertempat di Ruang Ex-Lounge Gedung CC, Kampus IPB Cilibende. Kamis (31/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan menilai capaian, dampak, dan kualitas luaran penelitian serta mengoptimalkan strategi riset berbasis inovasi yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan industri.
Salah satu hasil penelitian unggulan yang dipaparkan adalah bioaktivator berbasis pupuk organik. Teknologi ini mampu mempercepat proses aplikasi pupuk dari 1–2 bulan menjadi hanya dua minggu, sekaligus meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
Bioaktivator ini juga mencatatkan peningkatan nilai ekonomi sebesar 25–30%, dengan proyeksi keuntungan hingga 60–70% pada jangka panjang.
“Penelitian ini dirancang untuk memberikan solusi nyata bagi sektor pertanian. Bioaktivator tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga berpotensi meningkatkan efisiensi biaya dan hasil panen petani,” jelas Dr. Aceng Hidayat.
Selain itu, kolaborasi dengan SMKN 2 Cilaku menjadi sorotan penting. Guru dan siswa turut terlibat aktif dalam proses riset dan pengolahan limbah di lahan sekolah, sehingga inovasi ini dapat menjadi bagian dari pembelajaran praktis berbasis teknologi.
Pada aspek keuangan, evaluasi juga menyoroti perlunya pelaporan yang transparan, mulai dari verifikasi pembayaran HAKI, pencatatan belanja barang, hingga pemberian barcode eRISPRO pada properti hasil riset.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan dukungan penuh dari Kemendiktiristek dan didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Skema EMAS Penelitian Berdikari.
Dukungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memperkuat ekosistem riset nasional yang inovatif, mandiri, dan berdampak luas.
“Kami melihat potensi besar dari riset ini, terutama dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian petani. LPDP terus mendukung penelitian yang memberikan nilai tambah nyata bagi masyarakat,” ujar Heru Pranoto, Tim Pakar Berdikari Kemendiktiristek.
Keberhasilan kegiatan MONEV ini menjadi momentum penting bagi Sekolah Vokasi IPB untuk memperkuat sinergi antara riset, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan dukungan mitra industri, bioaktivator hasil penelitian ini diharapkan dapat diproduksi dalam skala komersial dan menjangkau petani di seluruh Indonesia.
Kolaborasi lintas sektor antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah adalah kunci keberhasilan inovasi ini.
"Kami optimis hasil penelitian ini akan memberikan dampak nyata pada perekonomian lokal dan keberlanjutan lingkungan,” tegas Dr. Doni Sahat Tua Manalu.
(AJ)