Temukan Selisih Angka Hingga Jutaan Rupiah, Orang Tua Penerima Manfaat PIP SDN Jamali 5 Pertanyakan Hak Anaknya

suaracianjur.com
September 04, 2025 | 08:34 WIB Last Updated 2025-09-04T01:37:12Z
Foto: Dok. (Goesta/SC) Temukan Selisih Angka Hingga Jutaan Rupiah, Orang Tua Penerima Manfaat PIP SDN Jamali 5 Pertanyakan Hak Anaknya.

SUARA CIANJUR | MANDE - Orang tua penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) SDN Jamali 5 mendatangi sekolah tempat anaknya menimba ilmu, kedatangannya ke sekolah untuk mempertanyakan hak anaknya yang belum mereka terima.

Awalnya Elin orang tua penerima manfaat, merasa ada kejanggalan pada buku rekening PIP simpanan pelajar (Simpel) milik anaknya Muhammad Rizki Maulana yang sebelumnya selalu di simpan pihak sekolah.

Tercatat dikolom buku rekening simpel terdebet dana sebesar Rp. 2.700.000,- sementara dana bantuan yang diterima oleh penerima manfaat sebesar Rp. 1.575.000,-.

" Didorong rasa penasaran, serta ingin mencari kebenaran yang sesungguhnya, saya datang sendiri ke sekolah untuk mempertanyakan hak anak saya yang belum keterima, pasalnya apa yang tercatat di aplikasi sipintar dan buku rekening tidak sesuai dengan yang saya terima," ungkapnya, Rabu (3/9/2025).
 
Disaksikan awak media, selanjutnya Elin mempertanyakan angka yang tertera di buku rekening PIP anaknya, ia juga mengatakan ada selisih angka yang belum ia terima.

" Saya tidak pernah menerima apa yang tercatat ini, kalau yang dua ini saya merasa telah menerima dananya?," tanya Elin dihadapan Kepala SDN Jamali 5 dan pengelola PIP.

Pertanyaan Elin dijawab datar oleh salah satu Guru yang juga merupakan bagian pengurus PIP di SDN Jamali 5.

" Sekolah sudah menyalurkan semuanya, cobi bilih hilap saemut abdi mah teh Elin mah sok nyairkeun kunyalira ka Bank," jawab Neng Fitri Afrianti salah satu Guru Pengurus PIP di SDN Jamali 5.

Jawaban serta bantahan Neng Fitri Afrianti disanggah langsung oleh Elin, ia meyakinkan yang hadir bahwa dirinya tidak pernah merasa mencairkan langsung ke Bank.

" Teu rumaos abdi mah bu, kan buku tabungan na oge aya di sakola, upami nu 2 kali mah muhun abdi rumaos nampi nu sanes namah abdi teu rumaos nampi makana abdi ayeuna naroskeun oge ka sakola," terang Elin.

Untuk membuktikan bahwa pengelola PIP di SDN Jamali 5 sudah melaksanakan kewajibannya, Neng Fitri Afrianti beranjak mengambil bukti print pesan whatsapps bulan Juli tahun 2021 yang isinya pihak sekolah sudah memberitahukan agar penerima manfaat yang ada dalam daftar rincian untuk hadir ke sekolah, pada acara pencairan PIP, dan nama Muhammad Rizki Maulana ada dalam daftar penerima yang harus hadir.

" Ini bukti tahun 2021 para orang tua penerima diundang hadir ke sekolah untuk pencairan PIP di sekolah, dan nama Muhamad Rizki Maulana ada dalam daftar yang diundang," terangnya dihadapan Kepala SDN Jamali 5 dan rekan sejawatnya.

Tidak mau kalah, Elin orang tua penerima manfaat menjawab penjelasan dari Neng Fitri Afrianti selaku pengelola PIP.

" Abdi mah rumaosna mung dua kali nampi pencairan teh pertama Rp.1.125.000,- yang kedua Rp. 450.000,-. Tegas Elin.

Apakah pihak sekolah, dalam hal ini pengelola PIP di SDN Jamali 5 memiliki arsip berita acara penyerahan dana bantuan kepada para penerima manfaat? seperti halnya dokumen print WhatsApp, berdasarkan pengakuan Ibu sendiri bahwa periode 2021 dimasa pandemik covid-19 pencairan PIP dikolektifkan oleh pihak sekolah, pertanyaan kami apakah pihak sekolah pasca menarik dana PIP di Bank Himbara, dan saat dibagikan kembali kepada penerima manfaat ada berita acaranya, apakah ada dokumen penanda tanganan penyerahan uang? tanya awak media.

"Bukti ada pa." Jawab Neng Fitri Afrianti.

Namun saat diminta menghadirkan bukti fisik yang ia maksud, Neng Fitri Afrianti mengaku bahwa buktinya hilang.

" Sebetulnya bukti ada cuman hilang tahu dimana pak," kelitnya.

Mendengar jawaban pihak sekolah yang terkesan tidak jelas dan membingungkan, Elin orangtua penerima manfaat pun menegaskan kembali pernyataannya yang sedari awal tidak pernah berubah.

" Pokona mah abdi mah tetap merasa baru menerima pencairan dana PIP dari sekolah 2 kali, sebagaimana angka yang 2 kali tercantum dibuku tabungan PIP, adapun yang lainnya saya tidak pernah merasa menerima," tandas Elin.

Merasa terpojok dan tidak memiliki bukti penyerahan dana bantuan PIP yang di cairkan pihak sekolah secara kolektif di masa pandemik covid-19, Neng Fitri Afrianti dan rekan sejawatnya Umi Kulsum menyatakan akan mengganti dana PIP yang belum diterima penerima manfaat.

" Ya sudah daripada riweuh bu, keun wae pihak sekolah akan membayar uang PIP yang belum diterima Elin, asal Elin yakin nya bahwa ieu belum diterima, tibang sakitu mah sekolah siap membayar, tapi punten pak KS abdi mayunan pak KS upami kitu kumaha pak KS?," sambar Umu Kulsum yang terkesan membela sejawatnya.

" Ya muhun mangga wae." Jawab Ujang Rokaya Kepala SDN Jamali 5 yang menyaksikan langsung perdebatan antara orang tua penerima manfaat dan anak buahnya.

Hasil penelusuran awak media masih ada kejadian serupa, seperti yang dialami Elin, namun mereka enggan mempertanyakan, karena alasan ngak mau ribut.

Sebelumnya, jika menemukan hal serupa, Ujang Rokaya selaku Kepala SDN Jamali 5 meminta awak media supaya membawa langsung orang tua penerima manfaat ke sekolah.

Muhammad Rizki Maulana sendiri saat ini sudah keluar dari SDN Jamali 5, yang bersangkutan sekarang sudah duduk di bangku SMP, sebelum lulus orang tuanya meminta buku rekening PIP milik anaknya kepada pihak sekolah. 

(Goesta)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Temukan Selisih Angka Hingga Jutaan Rupiah, Orang Tua Penerima Manfaat PIP SDN Jamali 5 Pertanyakan Hak Anaknya

Trending Now

Iklan